Keluarga yang Tidur di HIK Kartasura Dulunya Punya Warung BebekTutup Usai Difitnah Pakai Pesugihan
Laporan wartawan TribunSolo.com, Iqbal Fathurrizky
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Di balik kisah sedih satu keluarga beranggotakan 9 orang tinggal di kolong warung HIK, ternyata ada perjalanan hidup yang menyayat hati.
Ini dialami Cahyo Yulianto (52) dan Wiwin Haryati (48) sebelum akhirnya berjualan HIK di depan SMPN 3 Kartasura, Jalan Raya Solo-Semarang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Sekana kesedihannya bertubi-tubi, terbaru seminggu lalu Wiwin diusir lantaran tidak mampu membayar uang sewa kos yang sudah menunggak selama beberapa bulan.
Terpaksa Wiwin harus menempatkan 8 anaknya di kolong warung HIK miliknya yang sudah ada sejak 6 tahun ini.
Kapolsek Kartasura AKP Mulyanta saat mendatangi keluarga Cahyo di di depan SMPN 3 Kartasura, tepatnya di Jalan Diponegoro, Kertonatan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (15/9/2021). (TribunSolo.com/Dok Polsek)Baca juga: Bikin Tenang, Ruang Pasien Covid-19 di RSUD Bung Karno Solo Kini Kosong, Bulan Lalu Sempat Membludak
Baca juga: Kisah Petani Klaten Terima Uang Tol Solo-Jogja Rp 4 M, Tak Tertarik Borong Mobil Meski Dirayu Sales
Ternyata Wiwin juga menyimpan kisah yang tak mengenakkan hatinya.
Dea (21) anak ke-5 Wiwin bercerita bahwa dulu ayah dan ibunya pernah memiliki warung bebek goreng di Gondang Klaten sekitar tahun 2010.
Dea mengaku warung bebek goreng orang tuanya tersebut sangat laris pada masanya.
Saking larisnya, Dea menjelaskan bahwa banyak tetangga sekitar yang iri akan ramainya warung orang tuanya tersebut.
Fitnah pun terus berdatangan mengiringi kesuksesan keluarganya.
0 Response to "Keluarga yang Tidur di HIK Kartasura Dulunya Punya Warung BebekTutup Usai Difitnah Pakai Pesugihan"
Post a Comment